BeritaEkonomiInternasionalPARIWISATAUtama

Kapal Pesiar Pacific Explorer Berlabuh 9 Jam di Pelabuhan Yos Sudarso, Ratusan turis asing berbelanja Ekonomi Kreatif UMKM Bergeliat 

66
×

Kapal Pesiar Pacific Explorer Berlabuh 9 Jam di Pelabuhan Yos Sudarso, Ratusan turis asing berbelanja Ekonomi Kreatif UMKM Bergeliat 

Sebarkan artikel ini

AMBON, arikamedia.id – Kapal pesiar Pacific Explorer berbendera Inggris tepat di jam 07.00 WIT sandar di Pelabuhan Yos Sudarso, Selasa (25/06/2024). 

Mereka tidak langsung turun karena harus melakukan koordinasi untuk pemeriksaan dan lain-lain sebelum akhirnya diperbolehkan turun dari kapal dan melakukan pasiar di dalam kota dan pulau Ambon. 

Sekitar pukul 8.30 WIT mulailah mereka satu persatu turun dari anak-anak hingga orang tua yang menggunakan tongkat. Pagi tadi Pelabuhan cukup ramai, karena ratusan turis turun walau Ambon diguyur hujan. 

Mereka disambut dengan tarian dan musik Jukulele. 

Setelah itu mereka masuk di ruang tunggu Pelabuhan, disitu terdapat Expo Mini UMKM Kota Ambon. 

Baca Juga  Indosat, Nokia, dan NVIDIA Resmikan AI-RAN Research Center, Dorong Inovasi Mobile AI dan Pertumbuhan Digital Indonesia

Banyak produk yang pelaku UMKM sajikan mulai dari kerajinan tangan, minuman khas daerah, madu, hingga kain tenun dan batik Maluku. 

Jemmeke Amahoru salah satu pelaku UMKM mengaku berterimakasih kepada Owner Tour Operator Kapal Pesiar dari PT Sandy Delima yang sudah menghadirkan Kapal Pesiar datang ke Ambon dan mereka sudah membeli kerajinan tangannya. 

“Kapal pesiar masuk di Ambon, katong dapat banyak berkat, sangat bermanfaat bukan saja buat ma Yem tapi juga kawan-kawan yang lain, karena hasilnya lumayan,” ujar Amahoru. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

AMBON, arikamedia.id –  Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa menyampaikan apresiasi dan selamat atas dilantiknya pengurus baru Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Maluku, sekaligus menegaskan…

Berita

Anggota DPRD Kota Ambon, Gunawan Mochtar, mengungkapkan keprihatinan terhadap ketidakmerataan pembangunan di daerah tertentu seperti Batu Merah Galunggung, Tantui, dan Leitimur Selatan. Ia mendesak Pemerintah Kota Ambon memberikan perhatian yang seimbang dalam alokasi anggaran serta memastikan pembangunan ditujukan berdasarkan kebutuhan masyarakat luas dan keadilan sosial.

Link Banner