AMBON, arikamedia.id – Proses pengiriman atlet ke Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2025 Maluku seharusnya dilakukan secara profesional dan transparan agar benar-benar menghasilkan atlet terbaik yang mampu membawa nama baik Provinsi Maluku di tingkat nasional.
Demikian ditegaskan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Welhelm Daniel Kurnala, yang menegcam proses penetapan atlet yang diduga tidak melalui mekanisme seleksi terbuka. Hal ini menimbulkan dugaan bau nepotisme sangat kental.
“Kami menduga proses pengiriman atlet ini tidak melalui seleksi yang benar. Ada kekhawatiran hanya merekrut kerabat atau orang-orang tertentu, sehingga atlet yang tidak mumpuni bisa diikutsertakan. Padahal tujuan kita jelas, mencari juara untuk membawa nama Maluku,” tegas Kurnala kepada wartawan di kantor DPRD Maluku, Senin (13/10/2025).
Ia menegaskan, Komisi IV DPRD akan segera memanggil Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora), Sandi Wattimena beserta pelatih SPOBDA Viera Hetharie
Pernyataan keras DPRD ini muncul setelah Kadispora Maluku, Sandy Wattimena, mengakui bahwa penetapan atlet dari Sentra Pembinaan Olahragawan Berbakat Daerah (SPOBDA) ke ajang POPNAS dilakukan “hanya berdasarkan kebijakan” semata.