AMBON, arikamedia.id – Belakangan ini, publik Maluku dihadapkan pada sebuah narasi tendensius yang dimuat oleh salah satu media online soal tambang nikel di Seram Bagian Barat (SBB).
Pegiat Sosial Muda Maluku, Basyir Tuhepaly menegaskan sejak awal, narasi yang dibangun dalam pemberitaan itu tidak berdasar dan tidak terbukti.
“Bahkan jika dibaca secara objektif, isi artikel lebih menyerupai opini liar yang dibungkus seolah-olah sebagai hasil investigasi,” katanya.
Disebutkan, tidak ada bukti otentik, tidak ada verifikasi silang, dan tidak ada kejelasan sumber yang valid.
Menurutnya, artikel tersebut terkesan diarahkan untuk membentuk persepsi publik soal seorang tokoh yang adalah dalang di balik aktivitas pertambangan yang dianggap bermasalah.
“Sebagai sosok muda yang selama ini vokal menyuarakan kepentingan rakyat, tokoh JMS ini dikenal memiliki komitmen kuat terhadap transparansi, keadilan, dan tata kelola sumber daya alam yang berkelanjutan,” tambahnya.
Kata Tuhepaly, yang lebih mengkhawatirkan, tuduhan ini tidak hanya merusak nama baik pribadi, tapi juga mencerminkan upaya sistematis yang kemungkinan besar digerakkan oleh kepentingan politik tertentu.
Justru karena sikap kritis dan konsistennya inilah lanjutnya, ia menjadi target fitnah dari pihak-pihak yang merasa terancam.
