
“Olehnya itu, salah satu komponen penting yang perlu disiapkan oleh Pemerintah Kota Ambon Adalah Pembangunan Suatu Sitem Yang Terpadu Termasuk sistem pelayanan kegawatdaruratan,” jelas Toisutta.
Langkah strategis dalam memperkuat sistem respon cepat terhadap situasi darurat ini , mendapat tanggapan positif dari staf khusus Menteri, Anarto Nurpabowo.
Kata Anarto, keberhasilan sistem ini tidak hanya bergantung pada infrastruktur digital, tetapi juga pada kesiapan penyelenggara, baik operator, tenaga lapangan, instansi layanan darurat seperti kepolisian, pemadam kebakaran, SAR dan rumah sakit, serta partisipasi aktif masyarakat.
Anarto juga menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor dalam operasionalisasi layanan call center 112.
Dari paparan Direktur Insfrastruktur KOMDIGI, dan BAKTI sebagai penyedia Infarstruktur TIK di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar ), lebih jauh dikatakan, pihaknya melihat bahwa Ambon secara infarsrtuktur TIK sudah sangat merata di lima kecamatan dan mobile Band 4G hampir merata di daerah padat penduduk di Ambon, artinya bahwa ini akan sangat mempermudah penyelengaraan call center 112 di Ambon.
“Kami berharap layanan 112 ini dioptimalkan dengan pelatihan sumber daya manusia (SDM) yang berkelanjutan, sistem pelaporan yang terintegrasi, dan edukasi publik agar masyarakat memahami cara penggunaan layanan ini secara tepat,” ucapnya.