Terkait hal ini, Wamendag Roro mendorong pengembangan platform digital terintegrasi di kawasan ASEAN guna memfasilitasi perdagangan antar negara anggota, khususnya bagi UMKM. Untuk itu, Wamendag Roromeminta ERIA menyusun kajian komprehensif terkait kelayakan implementasi platformdigitaltersebut, termasuk mengidentifikasi potensi tantangan seperti perbedaan regulasi ekspor-impor, kepabeanan, standar sanitari dan fitosanitari (sanitary and phytosanitary/SPS), sertaperaturan domestik di masing-masing negara ASEAN. Langkah ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam mendorong integrasi ekonomi kawasan dan memperkuat posisi ASEAN di tengah ketidakpastian global.
Lebih lanjut, Wamendag Roro menekankan pentingnyasinergi antara pembuat kebijakan denganlembaga riset seperti ERIA guna menghasilkanrekomendasi yang berbasis data dan bukti (evidence-based)melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk dengan Perwakilan Perdagangan Indonesia. Dalam kesempatan yang sama, Wamendag Roro juga memberikan apresiasi atas terpilihnya TradePolicy Fellowdari Indonesia.