“Kita harus bisa menceritakan kisah kita sendiri. Cerita itu hanya bisa lahir jika kita menghargai diri dan lingkungan kita,” ujarnya.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang produk bambu, tetapi tentang kepercayaan dan kolaborasi. Kita perlu mendengar langsung dari masyarakat, karena tanpa memahami masalah di lapangan, solusi tidak akan lahir. Mari kita terbuka, berkolaborasi, dan bergerak bersama,” imbuh Wamen Ekraf Irene.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata kontribusi sektor ekonomi kreatif dalam memperkuat ekosistem kreatif nasional—selaras dengan semangat Asta Cita Ekraf yang mendorong penciptaan lapangan kerja berkualitas, penguatan ekonomi daerah, dan kemandirian berbasis potensi lokal.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Veronica Tan, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan Catur Endah Prasetiani,
Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Bappenas Dadang Jainan Mutaqin, Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Bupati Sumba Barat Daya Ratu Ngadu Bonu Wulla, Bupati Lahat sekaligus Ketua Umum APKASI Bursah Zarnubi, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, Bupati Manggarai Timur Agas Andreas, Bupati Timor Tengah Utara Yosep Felentinus Delasalle Kebo, Wakil Bupati Sumba Timur Yonathan Hani, serta Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores Dwi Marhen Yono.










