Serta gaji pegawai kontrak yang belum teranggarkan senilai Rp30 miliar, sedangkan secara keseluruhan, terdapat beban hutang sekitar Rp100 miliar yang harus diselesaikan melalui efisiensi anggaran.
Meskipun demikian Wattimena tetap berkomitmen menjalankan 17 program prioritas, dimana setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta memastikan sisa anggaran dapat digunakan untuk merealisasikan program tersebut.
Pemkot Ambon juga berencana melakukan perombakan birokrasi, dimulai dari penyusunan jabatan eselon IV, eselon III, hingga struktur di kantor-kantor kelurahan yang masih kosong.
Ia memastikan bahwa perencanaan ke depan harus lebih matang agar di tahun 2025 tidak ada lagi utang yang membebani keuangan daerah.
“Kita harus serius memperbaiki kota ini. Jangan sampai kita gagal dalam membuat perencanaan,” pintanya.
Sementara itu seluruh ASN lingkup Pemkot Ambon mengeluh hingga saat ini Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) lima bulan lamanya belum menerima hak-hak mereka.
Mereka berharap TPP segera dibayarkan mengingat Hari Raya Idul Fitri sudah semakin dekat. (AM-18)