Komitmen Wattimena terlihat sangat jelas menyelesaikan persoalan tenaga kontrak dan tenaga honorer di Kota Ambon.
“Kami mau persoalan tenaga kontrak, tenaga honor ini segera selesai, supaya kita bisa fokus untuk yang lain,” tegasnya.
Ia berharap, dengan selesainya masalah ini, pemerintah kota dapat lebih fokus pada program-program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kalau sudah maka semua persoalan pegawai kontrak, pegawai-pegawai honor di Kota Ambon selesai,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ada sekitar 250 tenaga paruh waktu yang menjadi perhatian pemerintah kota.
Dari jumlah tersebut, 173 adalah mereka yang sebelumnya tidak lulus namun terdata dalam database, sementara 77 lainnya sebenarnya sudah seharusnya diberhentikan.
“Paruh waktu sebanyak 250 , terdiri dari 173 yang kemarin tidak lulus dan ada di database 77 mestinya diberhentikan kemarin tapi saya terus tahan,” ungkapnya.
Wattimena mengungkapkan langkah konkret yang telah diambil untuk menyelesaikan masalah ini.
“Saya sudah surati resmi Menpan dan semua, mereka juga masuk dalam paruh waktu sehingga selesai semua masalah kita,” pungkasnya. (AM-18)