“Sementara soal pengungsi di kawasan Waringin Pintu akan mendapat perhatian, agar tidak terganggu oleh proses-proses yang sedang berlangsung,” ujarnya.
Menanggapi persoalan sampah, Wali Kota mengapresiasi masukan masyarakat namun mengingatkan agar masyarakat juga berperilaku disiplin.
Ia menyatakan pemerintah kota saat ini tengah meningkatkan frekuensi pengangkutan sampah dan mengembangkan sistem pengelolaan modern.
“Saya baru jadi Wali Kota 60 hari, sudah digugat bahwa Ambon kotor. Tapi saya selalu bilang, kita sementara melakukan perbaikan,” jelasnya.
Ia pun mengajak masyarakat membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuangnya ke kali, jurang, atau selokan.
Pemerintah juga merencanakan pembangunan pintu air di setiap sungai di Kota Ambon bekerja sama dengan Balai Sungai, sebagai upaya pengendalian air dan kebersihan lingkungan.
Sebagai langkah konkret, dia juga telah memerintahkan kepala desa, raja, dan lurah untuk menggalakan kerja bakti dan pembersihan lingkungan secara rutin. (AM-18)