Eka menyebutkan, anak yang melakukan dialisis secara rutin di RSCM ada sekitar 60 pasien. Namun, tidak semuanya hemodialisis. Dialisis adalah prosedur yang menggantikan beberapa fungsi ginjal ketika sudah tidak berfungsi normal atau rusak.
“Dialisis itu ada yang hemodialisis dengan mesin (sering disebut cuci darah). Ada juga yang dialisis dengan perut, jadi mereka tidak datang ke rumah sakit setiap minggu, tetapi hanya kontrol per bulan,” terangnya.
Dari 60 pasien anak yang menjalani dialisis, yang melakukan hemodialisis ada sekitar 30. “Itu memang jumlah yang cukup banyak untuk satu rumah sakit, apalagi tidak dijumpai di rumah sakit lain,” ucapnya.
Eka menekankan bahwa RSCM memiliki pasien cuci darah pada anak yang banyak karena rumah sakit ini adalah rumah sakit rujukan dan pengampu uronefrologi di Indonesia. “Jadi, banyak kami mendapatkan rujukan dari luar Jakarta, bahkan dari luar Pulau Jawa yang datang ke sini,” ucapnya.
Sementara itu, jumlah anak yang menjalani cuci darah secara nasional belum tersedia. Demikian kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid saat ditanya oleh Kompas.com pada Rabu (24/07/2024).(*)