Pada Minggu malam, beberapa jam sebelum Barrack tiba di Beirut, angkatan udara Israel melancarkan serangan di Lebanon selatan dan timur, melukai sembilan orang, menurut media pemerintah. Militer Israel mengatakan serangan udara tersebut menghantam infrastruktur, depot senjata, dan peluncur rudal Hizbullah.
Sebelumnya pada hari Minggu, pemimpin Hizbullah Naim Kassem menegaskan kembali penolakan kelompok militan tersebut untuk meletakkan senjatanya sebelum Israel menarik diri dari seluruh Lebanon selatan dan menghentikan serangan udaranya.
Perang Hizbullah-Israel menewaskan lebih dari 4.000 orang di Lebanon dan menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai $11 miliar . Di Israel, 127 orang, termasuk 80 tentara, tewas selama perang.
Sejak gencatan senjata November, Israel telah melancarkan ratusan serangan udara di berbagai wilayah Lebanon, menewaskan sekitar 250 orang dan melukai lebih dari 600 orang. Israel juga masih mempertahankan lima pos strategis di Lebanon yang ditolaknya untuk ditarik awal tahun ini. (*)