Eropa dengan cepat membalas dengan tarifnya sendiri atas ekspor AS senilai $28 miliar atau sekitar Rp459 triliun ke negara-negara yang telah lama menjadi sekutu geopolitik AS, sementara Kanada mengenakan tarif baru atas ekspor AS senilai $20,7 miliar atau Rp 339 triliun ke negara tetangganya itu, mengutip VOA Amerika Serikat
Langkah-langkah Uni Eropa yang baru akan berlaku tidak hanya untuk produk baja dan aluminium tetapi juga tekstil, peralatan rumah tangga, dan produk pertanian. Sepeda motor, minuman bourbon, selai kacang, dan celana jins juga akan terkena dampak, seperti yang diterapkan selama masa jabatan pertama Trump yang berlangsung mulai 2017 hingga 2021.
Bea masuk Uni Eropa ditujukan untuk menekan AS secara politis sekaligus meminimalkan dampak buruk tambahan di Eropa. Pejabat Uni Eropa mengatakan bahwa tarif mereka, yang dibayarkan oleh perusahaan importir dan biayanya sebagian besar dibebankan kepada konsumen, menargetkan produk dari negara bagian yang didominasi oleh pemilih Partai Republik seperti Trump, seperti daging sapi dan unggas dari Kansas dan Nebraska, produk kayu dari Alabama dan Georgia, serta minuman keras dari Kentucky dan Tennessee.
Produsen minuman keras telah menjadi korban tambahan dalam sengketa baja dan aluminium ini.