Upaya menjaga stabilitas pasokan dan distribusi pangan penting untuk ditingkatkan tukas Deputi Ferry, agar kestabilan harga tetap terjaga, dan juga untuk menjaga ketersediaan pangan antar wilayah di Sulampua, kemudian diperlukan juga penguatan data neraca pangan.
Tandasnya, Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) melihat pentingnya sinergi dengan Pemerintah Daerah untuk menjaga stabilitas inflasi pangan, sehingga diperlukan koordinasi khusus yang dilakukan dalam Rakor TPIP-TPID Wilayah Sulampua, yang merumuskan strategi dan langkah-langkah konkret untuk mencapai sinergitas tersebut.
Pada Rakor TPIP-TPID wilayah Sulampua tersebut telah disepakati beberapa langkah strategis yang akan dilakukan ke depannya untuk meningkatkan produktivitas komoditas pangan, yakni di antaranya penguatan sarana, infrastruktur telekomunikasi dan transportasi berbasis digital di Sulampua, memperluas program Mini Distribution Center (MDC) atau “Kios Penyeimbang”, meningkatkan Kerja Sama Antar Daerah (KAD) dalam rangka pengendalian inflasi intra Sulampua, serta mengembangkan sistem neraca pangan hingga tingkat kabupaten/kota di seluruh provinsi Sulampua.
Lebih lanjut, untuk memitigasi risiko gagal panen, pemanfaatan asuransi bagi petani dan nelayan, serta penyediaan sumber-sumber pembiayaan pada beberapa komoditas pangan strategis akan terus dilakukan. Dukungan akses pembiayaan di antaranya diberikan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor perikanan maupun Kredit Usaha Alsintan (Alsintan).