JAKARTA, arikamedia.id – Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) TPIP-TPID Wilayah Sulampua, di Kota Gorontalo beberapa waktu lalu mengungkapkan, pemerintah terus berkomitmen menjaga tingkat inflasi tetap terkendali melalui strategi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif, dalam siaran Pers Menko Perekonomian : HM.4.6/346/SET.M.EKON.3/10/2024
Dibeberkan, realisasi inflasi terjaga rendah dan stabil pada rentang target sasaran nasional 2,5%±1%, yaitu sebesar 2,12% (yoy), pada Agustus 2024. Hal itu mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,05% (yoy) pada Kuartal II-2024.
Menurutnya, tingkat inflasi di Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh komponen harga bergejolak (volatile food) sehingga pengendalian inflasi pangan menjadi sangat penting.
“Tetapi, pengendalian inflasi pangan menghadapi sejumlah tantangan, seperti tingginya disparitas harga antar daerah dan volatilitas antar waktu. Salah satu penyebabnya yaitu anomali cuaca yang sulit diprediksi, serta ketersediaan infrastruktur teknologi pertanian yang masih belum memadai, terutama di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua),” pungkasnya.