
“Kami berusaha menyuguhkan paket tour yang menarik bagi mereka, baik di Namalatu maupun Suli mereka kaget. Seperti di Namalatu Semenanjung Nusaniwe kota Ambon mereka menikmati keindahan laut sambil menyaksikan tari-tarian,” beber Hellen.
Hal yang sama untuk tour becak, “kami sudah persiapkan jauh hari, koordinasi dengan Koordinator tukang becak dan didatangkanlah 30 buah becak, selanjutnya guaide menjelaskan perjalanan tour dalam kota Ambon, dan mereka katakan Very Good, ini buat kami juga bangga,” tutur Hellen.
Tempat-tempat yang di kunjungi mereka akunya, para tamu mendapat Description History disampaikan dengan situasi entertainment ini mereka memberikan apresiasi dan karena mereka sangat suka becak-becak semuanya mendapat tip dari tamu-tamu asing yang mereka layani. Itu menandakan ada kepuasan tersendiri dari para turis ini.
Tour ada 180 packs, karena becak ada yang pagi dan siang sekitar 59 turis, sedangkan Tour Namalatu 98 orang dan ke Suli antara 26 – 30 orang.

“Kapal yang singgah di Ambon sekitar 7 jam itu itu memberikan kepuasan bagi kami maupun para turis sama-sama nyaman dalam berekspresi. Mudah-mudahan kita doakan dalam waktu dekat akan ada permintaan penawaran lagi karena memang Ambon tidak menjadi tujuan utama tetapi dia akan menjadi tempat singgah itulah kondisi dari pada kita, karena kota kita tdak termasuk dalam Destinasi Prioritas Kementerian,” paparnya.