Link Banner
BeritaEkonomiNasionalUtama

Terkuak! LG Bukan Hengkang, tapi Didepak dari Proyek Baterai Rp 164 T

2
×

Terkuak! LG Bukan Hengkang, tapi Didepak dari Proyek Baterai Rp 164 T

Sebarkan artikel ini
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani.Foto: Andi Hidayat/detikcom

JAKARTA, arikamedia.id – Pemerintah menyatakan perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) LG bukan hengkang dari proyek baterai mobil listrik (EV Battery) senilai US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 164 triliun (kurs Rp 16.800/US$), melainkan pemerintah yang meminta agar LG keluar dari proyek tersebut, dikutip dari Detik.com.

Rosan menjelaskan hal itu dilakukan usai Kementerian ESDM yang dipimpin Bahlil Lahadalia memberikan surat resmi untuk LG soal permintaan keluar dari proyek ekosistem baterai listrik Rp 164 triliun. Surat itu, kata Rosan, disampaikan ke LG pada tanggal 31 Januari 2025.

Alasannya, pemerintah menilai LG terlalu lama dalam proses negosiasi proyek daripada merealisasikan investasinya tersebut. Bila dihitung sejak kesepakatan awal proyek ini yang sudah dilakukan sejak 2020, sudah lima tahun sendiri LG tak kunjung merealisasikan investasinya.

“Selama ini dikatakan dari sana memutus, sebetulnya lebih tepatnya dari kami yang memutus. Itu berdasarkan surat resmi tertanggal 31 Januari 2025, diterbitkan oleh Kementerian ESDM. Kenapa? Karena memang negosiasi ini berjalan terlalu lama, kita ingin semua berjalan dengan baik dan cepat,” beber Rosan di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/2025).

“Karena negosiasi sudah berlangsung 5 tahun, nggak mungkin kan proyek itu berjalan lama gitu kan, maka dikeluarkan sama pak bahlil dikirimkan Pak Bahlil ke LG Chem dan LG Energy Solution,” katanya melanjutkan.

Di sisi lain, sejak akhir 2024, perusahaan asal China, Huayou menyatakan minat untuk masuk ke dalam proyek besar EV Battery yang dikembangkan di Indonesia. Maka dari itu, setelah LG diminta mundur dari proyek akbar itu, Huayou diajak bergabung untuk menggantikan posisi LG.

“Karena memang dari Huayo juga berminat untuk berinvestasi, karena mereka teknologi juga sudah ada. Mereka yang akan me-replace posisi LG,” sebut Rosan. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *