Namun, sebagian besar pesan publik tentang konsesi tanah menunjukkan bahwa konsesi tersebut tidak selalu bersifat permanen, seperti ketika Wali Kota Kyiv Vitalii Klitschko mengatakan kepada BBC baru-baru ini bahwa Ukraina mungkin perlu menyerahkan tanah untuk sementara waktu sebagai bagian dari kesepakatan damai.
Mengatakan sebaliknya sama saja dengan mengakui kekalahan — sebuah langkah yang sangat tidak populer, terutama bagi warga Ukraina yang tinggal di bawah pendudukan Rusia yang berharap untuk dibebaskan dan dipersatukan kembali dengan keluarga mereka suatu hari nanti. Langkah ini juga akan mempertanyakan pengorbanan yang dilakukan oleh puluhan ribu anggota militer Ukraina yang telah terbunuh atau terluka.
Presiden AS Donald Trump menggarisbawahi usulan Krimea dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat di majalah Time: “Krimea akan tetap bersama Rusia. Zelenskyy memahami hal itu, dan semua orang memahami bahwa Krimea telah bersama mereka sejak lama,” mengutip Associated Press.
Ketika ditanya oleh wartawan pada hari Minggu apakah Zelenskyy siap menyerahkan Krimea, Trump berkata, “Oh, saya rasa begitu. Krimea sudah 12 tahun lalu. Presiden Obama yang menyerahkannya tanpa melepaskan satu tembakan pun.”
