Setelah sampai di ruang Nomor 711 Gedung MCHC pukul 01.00 WIB, tutur Kabid Humas, tersangka meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi warna hijau. Bahkan pelaku meminta korban untuk melepas baju dan celananya. “Tersangka menusukkan jarum ke tangan kiri dan kanan korban kurang lebih 15 kali,” tutur Kabid Humas.
Kemudian, kata Kombes Hendra, tersangka membius korban FH dengan cara menyuntikan cairan ke selang infus. Akibatnya, korban pusing lalu tak sadarkan diri.
“Setelah tersadar, korban diminta berganti pakaian kembali dan diantar sampai lantai 1 di Gedung MCHC. Setelah sampai ruang IGD, korban baru sadar bahwa saat itu sudah pukul 04.00 WIB. Kemudian saat buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tertentu (kemaluan),” ucap Kombes Hendra.
Kabid Humas menyatakan, korban dan keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Direktorar Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar pada 18 Maret 2025. Setelah menerima laporan, polisi melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.
“Saksi-saksi, telah dilakukan beberita acara terhadap 11 saksi terdiri atas, FH sebagai korban dan ibunya. Beberapa perawat, ada kurang lebih tiga perawat dan adik korban. Kemudian dari farmasi, dokter, dan pegawai Rumah Sakit Hasan Sadikin,” ujarnya.