Mama Aya panggilan akrabnya, menceritakan, pertama kali yang mengabarkan kematian anaknya dari Danyon yang menelefon papanya Charles (suami mama Aya).
Kemudian suami mama Aya menginformasikan ke mama Aya kalau anak mereka meninggal dunia.
“Ha meninggal? Seng (tidak) mungkin. Beberapa hari lalu beta ada bicara dengan dia, katong (kami) ada VideoCall, dia biasa saja dan sehat-sehat,” kata mama Aya kepada awak media.
Setelahnya dia meminta kakaknya Charles untuk berangkat ke Kalimantan tempat Charles bertugas.
Setelah kabar meninggal pada 12 Agustus 2024, itu keesokkan harinya ada 3 orang yang datang salah satunya diduga Provost karena mengenakan baju prajurit.
“Dong (mereka) datang tanya-tanya sekaligus menginformasikan kematian Charles, hanya itu setelah itu dong pi (pergi),” kata mama Aya.
Sejak itu tidak ada lagi kabar berita apapun baik tentang hak-haknya, ataupun kepulangan jenazah untuk dimakamkan secara militer.
Hingga akhirnya jenazah datang dan peti tidak bisa dibuka lagi dengan alasan sudah berbau, tanpa upacara kedinasan militer Charles dimakamkan di seputaran rumahnya saja.
Apakah cerita ini berakhir tentu tidak. Pada 19 November 2024, mama Aya menyurati Panglima TNI Cq Kapuspom TNI untuk dilakukan otopsi atas kematian anaknya yang dinilai tidak wajar. (Tim Arikamedia.id)










