Semua anak Cucu Akoon, Rumalait maupun Anak Cucu Niniolo di Yapisano di manapun tahu bawasanya proses Pembangunan Tugu hingga rencana proses Panas Pela merupakan hal yang bermasalah, tetapi tetap dipaksakan untuk dilaksanakan.
Pertanyaannya ini ada apa? tanya Tahapary. Bila menilik sejarah tahun 1883 ketika peristwa berdarah itu terjadi dengan berbagai kesepakatan yang diambil sampai Tahun 1962, jika kita menghitung maka 72 tahun baru Datuk-datuk dari Akoon, Yapisano dan Rumalait melakukan proses panas pela, dan jika kita menghitung lagi tahun 1962 sampai dengan tahun 2024 saat ini berarti baru 62 tahun.
Pemerintah Negeri Akoon maupun Pemerintah Negeri Tananahu harus benar-benar tauh sejarah karena datuk-datuk kami dari Akoon, Rumalait dan Apisano bisa menahan diri dalam rentang waktu 72 tahun tetapi, dengan arif dan bijaksana mereka mendudukan teknis dan prosedur pelaksanaan Panas Pela sesuai mekanisme adat,tetapi saat ini kedua pemerintah Negeri mengaturnya untuk ikut mekanisme pemerintahan, yang pada akhirnya kacau semuanya anda bisa bayangkan pada tanggal, 3 oktober Tahun 2024 Pela Rumalait dan Anak Cucu Niniolo bisa melakukan palang /blokade jalan, bakar ban mobil untuk menghalangi mereka-mereka yang bekerja tidak mengerti tatanan nilai dan adat pela.