Sebagaimana diketahui, Romo Benny lahir pada 10 Oktober 1968 adalah seorang rohaniwan Katolik Indonesia dan pengamat sosial politik. Ia dikenal luas sebagai seorang aktivis dan komentator yang sering memberikan pandangannya tentang isu-isu sosial, politik, dan keagamaan di Indonesia.
Dilahirkan di Kepanjen, Kabupaten Malang, alumni pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang tahun 1996, ini seorang pastor muda pengusung gerakan moral bangsa. Romo Benny tak kenal lelah mengadvokasi masyarakat lemah, korban bencana dan korban kekerasan, dia juga ikut memajukan Pusat Studi dan Pengembangan Kebudayaan (PUSPeK).
Romo Benny ditugaskan oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Aktivisme Romo Benny dimulai saat ia ditempatkan di Paroki Situbondo. Penempatan Benny di Paroki Situbondo hanya berselang sepekan setelah terjadinya kerusuhan hebat di kota santri di Tapal Kuda ini.
Sedikitnya selusin gereja dibakar habis, termasuk Gereja Katolik Situbondo. Romo Benny, yang baru beberapa hari ditahbiskan menjadi pastor, diamanatkan oleh Uskup Malang Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro untuk ‘membangun persaudaraan sejati’ dengan para tokoh dan kaum muslim di Situbondo dan Bondowoso.