Dampak Defisit terhadap Kondisi Ekonomi Negara
Ketika suatu negara mengalami defisit, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pemerintah, tetapi juga oleh masyarakat secara luas. Beberapa konsekuensi yang dapat timbul akibat kondisi defisit antara lain sebagai berikut:
1. Kenaikan Suku Bunga
Defisit mencerminkan situasi di mana pengeluaran negara melebihi pendapatannya. Untuk menutupi kekurangan ini, pemerintah memerlukan tambahan dana, salah satu caranya adalah dengan menaikkan suku bunga. Kebijakan ini bertujuan menarik minat investor, namun juga berdampak langsung kepada masyarakat melalui peningkatan biaya pinjaman, termasuk kredit usaha dan kredit perorangan.
Selain itu, kondisi defisit anggaran juga sering disertai dengan kecenderungan naiknya harga-harga barang dan jasa atau inflasi. Meski inflasi dapat membantu mengurangi beban riil utang pemerintah, namun di sisi lain dapat menimbulkan tekanan ekonomi baru yang merugikan masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan tetap.
2. Penurunan Konsumsi dan Tabungan
Inflasi yang timbul akibat defisit anggaran akan menggerus daya beli masyarakat, karena pendapatan riil mereka menurun. Situasi ini mendorong masyarakat untuk mengurangi konsumsi maupun menahan diri dalam menabung.
Padahal, tabungan memiliki peran strategis dalam mendukung aktivitas investasi. Ketika jumlah tabungan menurun, sumber dana untuk investasi juga berkurang, sehingga berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang.