Sebagai siswa yang dinyatakan lulus dengan nilai tertinggi kata Alimudin, mestinya yang harus ke Jakarta untuk mengikuti seleksi berikutnya bukan yang tidak lolos kemudian diberangkatkan.
”Bagaimana mungkin yang berprestasi digantikan dengan yang tidak berprestasi untuk mengikuti seleksi di tingkat nasional. Cara ini harus menjadi perhatian Kesbangpol dan Panitia Seleksi” ujar politisi Partai Gerindra itu.
Karena itu, dia menjelaskan, sebagai anggota DPRD Maluku dirinya menyayangkan keputusan Panitia Seleksi tingkat provinsi yang merugikan peserta seleksi yang berhak diberangkatkan untuk mengikuti seleksi di tingkat nasional sehingga perlu mendapat perhatian serius dari seluruh masyarakat dengan adanya nepotisme di tubuh pemerintah Maluku ini. (***)