Dikatakan, tentu perjalanan panjang ini tidak lepas dari pergumulan, tantangan, dan keterbatasan.
Namun menurutnya, kita percaya bahwa sebagaimana firman Tuhan katakan, setelah kita menderita seketika, Allah sendiri akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan kita.
“Itulah yang menjadi dasar kekuatan kita untuk melangkah menuju abad baru GPM,” sebut Maspaitella.
Tambahnya, Sidang ke-39 Sinode GPM ini sekaligus menjadi titik berangkat menuju perayaan satu abad GPM.
Karena itu, lebih jauh dikatakan, semua umat diajak untuk melihat ke belakang dengan penuh syukur, menilai kondisi pelayanan saat ini dengan rendah hati, serta menatap masa depan dengan iman dan pengharapan.
“Kita percaya bahwa Tuhan yang telah memulai karya-Nya, akan terus melengkapi dan menyempurnakan gereja ini dalam perjalanannya,” ucap Maspaitella.
Dia menambahkan, dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, GPM terus berkomitmen hadir sebagai gereja yang melayani, bersaksi, dan bersekutu.
Disebutkan, GPM terpanggil untuk mengambil bagian dalam pembangunan manusia seutuhnya, memperkuat perdamaian, merawat kerukunan, serta membela keadilan dan kebenaran.
Menurutnya, kehadiran GPM, harus tetap menjadi berkat, menjadi garam dan terang, yang menghadirkan kasih Kristus di tengah dunia yang sarat dengan persoalan sosial, budaya, politik, ekonomi, dan lingkungan hidup.