TERNATE, arikamedia.id – Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda mengatakan, ia telah membuka kembali anggaran yang ada di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut).
Sebelumnya, Sherly mengunci sejumlah item anggaran tersebut. “Ketika saya di Magelang, saya mengunci, saya membintangi semuanya. Karena saya harus memastikan semua biaya-biaya yang keluar itu memang sejalan dengan program janji-janji politik saya dan Pak Sarbin, serta sejalan dengan program strategis nasional,” kata Sherly di Ternate pada Rabu (26/03/25) malam.
Kemudian, setelah kembali ke Malut, anggaran-anggaran yang sebelumnya dikunci tersebut telah dibuka kembali, dengan pertimbangan skala prioritas, seperti pembayaran gaji, tambahan penghasilan pegawai (TPP), dan tunjangan hari raya (THR).
“Kalau kemarin saya tidak kunci, mungkin saat ini saldo provinsi sudah tidak ada lagi untuk pembayaran TPP dan THR. Oleh karena itu, harus dikunci, dan saya butuh waktu untuk membangun kepercayaan antara saya, OPD, dan ASN, serta butuh waktu membaca semua RKA yang ada di APBD,” ujarnya.
Hal ini sudah sesuai dengan komitmen awal pasangan Sherly-Sarbin, yakni setiap APBD yang dipergunakan harus memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Secara garis besar yang saya lihat itu belum tecermin dalam APBD 2025. Untuk itu, saya butuh waktu mempelajarinya. Tentu, mengingat ada hal-hal yang emergensi, dan ada hal-hal yang saya pelajari dan bisa jalan, sudah saya jalankan,” katanya.
Dia mencontohkan, dana alokasi khusus (DAK) yang tidak mungkin direvisi, dana alokasi umum (DAU) yang sudah ada peruntukannya, atau pokok pikir (pokir) yang memang sudah tidak bisa berubah, sudah diizinkan untuk didaftarkan di Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) yang akan ditutup pada 31 Maret ini. * (Sumber – Kompas.com)