Ia menegaskan bahwa kehadiran dirinya dan jajaran Polda Maluku adalah bentuk dukungan nyata terhadap gerakan persatuan ini. “Saya ingin menyampaikan bahwa kehadiran kami di sini adalah bentuk komitmen bersama.sebagian besar dari kami adalah jajaran yang sejak awal terlibat dan mendukung gerakan ini,” terangnya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan agar jangan ada yang mengambil langkah atau mengatasnamakan organisasi tanpa keputusan bersama. Ia juga berpesan kepada siapa pun yang terpilih menjadi ketua organisasi adat Jazirah, agar tidak mengutamakan kepentingan pribadi.
Kata dia, organisasi ini harus menjadi wadah untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, menjaga harga diri, dan mendukung program pembangunan pemerintah demi kebaikan daerah.
Ia juga menyampaikan beberapa langkah konkret yang telah disepakati bersama untuk mewujudkan Jazirah yang lebih baik, antara lain:
– Konsolidasi ke-22 negeri untuk memperkuat legitimasi dan menyatukan struktur organisasi.
– Penghapusan sekat-sekat perbedaan agama (Islam dan Kristen), karena organisasi ini adalah rumah bersama bagi seluruh masyarakat Jazirah.
– Pelaksanaan program sosial yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, dimulai dengan kegiatan pasar murah pada hari Rabu.










