Kontak bisnis dengan kalangan usahawan di Belanda itu punya tiga misi yang menjadi tugas utama Pemda Maluku pada ajang forum bisnis internasional, mencakup tourisme (pariwisata), kelautan, dan hasil bumi.
Selain soal angkutan dan kondisi sosial Maluku pasca konflik, yang tidak kalah penting dibahas saat itu adalah perlunya menjaga mutu dan quality control terhadap semua produk ekspor ikan, dan hasil bumi.
Dubes Mohammad Yusuf menanggapi sambutan Ibu Sinda itu mengatakan, potensi pasar Maluku di Negeri Belanda memiliki peluang cukup besar.
Hal itu setidaknya bisa dilihat dari jumlah penduduk asal Maluku yang kini bermukim di Belanda yang mencapai angka sebanyak lebih 60 ribu jiwa. Ini tentu sangat memungkinkan kesempatan untuk Maluku bisa mengembangkan dunia usaha dengan bisnismen Belanda.
Dari unsur kedekatan dengan jumlah warga imigran yang ada di sana seperti Afrika, Arab Saudi, dan Suriname, masih jauh lebih banyak warga Maluku ketimbang imigran lainnya.
Semoga catatan ini menjadi bagian dari pengalaman saya yang pernah mengikuti perjalanan bersama sosok birokrat Maluku itu di Negeri Kincir Angin.
Selamat jalan Ibu Sinda Titaley. Semoga tenang dan damai di sisiNya. * Foto-foto Dok Ahmad Ibrahim.