Sapta Cita yang pertama adalah meningkatkan tata kelola pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kesehatan.
Kedua, pengentasan kemiskinan dan pengurangan tingkat pengangguran.
Ketiga, memperkuat sumberdaya manusia (SDM) dan prestasi olahraga, sekaligus menjamin kesetaraan gender dan penguatan peran perempuan, pemuda serta penyandang disabilitas dalam pembangunan daerah.
Keempat, menyelesaikan permasalahan pendidikan di pulau-pulau, baik infrastruktur maupun distribusi tenaga pengajar secara merata.
Kelima, pengelolaan lingkungan dan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan. Dimana harus dapat mengelolanya secara baik berkesinambungan, dan harus dirawat ekosistem untuk diwariskan kepada generasi Maluku dimasa mendatang.
Keenam, pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Ia bersama Wakil Gubernur akan memperkuat sektor UMKM, membuka aksesibilitas pasar serta mengurangi disparitas pembanguan antar wilayah, agar pertumbuhan ekonomi dirasakan oleh seluruh masyarakat di Maluku. Baik yang tinggal di kota maupun yang ada di pelosok desa.
Ketujuh, pemerataan dan revitalisasi lembaga sosial kemasyarakatan. Dalam semangat hidup orang Basudara, harus memperkuat peran adat dan kearifan lokal dalam menjaga harmonis sosial, serta kepatuhan terhadap hukum yang berlaku.