
“Karena itu, pembangunan sumber daya manusia di Maluku harus menjadi fokus utama. Perlunya memperkuat sektor pendidikan dengan memastikan akses yang merata, memperbaiki kualitas kompetensi guru dan dosen, dan meningkatkan fasilitas belajar bagi generasi muda,” jelasnya.
Demikian juga menggalakkan pendidikan vokasi, pelatihan keahlian yang relevan dengan potensi pembangunan di Maluku sekaligus peningkatan soft skill berbasis nilai-nilai luhur agama dan kearifan local (local wisdom) dan kecerdasan local (local genius).
Dijelaskan, dalam konteks Indonesia Emas 2045, keberlanjutan adalah salah satu pilar utama. Maluku memiliki peluang besar untuk menjadi contoh pembangunan yang berkelanjutan dengan memadukan eksploitasi sumber daya alam yang bijaksana dan pro-pelestarian lingkungan.
“Dengan membangun jaringan telekomunikasi yang handal, kita akan memastikan setiap masyarakat Maluku memiliki akses terhadap informasi dan teknologi, sehingga mampu bersaing di era digital ini,” ujarnya.


Menurut Gubernur, kita juga perlu mengembangkan energi terbarukan, seperti energi dari gelombang laut dan angin, sebagai sumber daya energi baru bagi Maluku dan kawasan Timur Indonesia. Langkah ini sejalan dengan komitmen nasional untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan masa depan yang lebih hijau.