Scroll untuk baca artikel
Link Banner
Link Banner
BeritaNasionalTeknologiUtama

Sahabat-AI Pecahkan Rekor MURI: 5.000 Puisi untuk Rayakan HUT ke-80 RI

6
×

Sahabat-AI Pecahkan Rekor MURI: 5.000 Puisi untuk Rayakan HUT ke-80 RI

Sebarkan artikel ini
Di perayaan HUT ke-80 RI, teknologi kecerdasan buatan lokal dimanfaatkan untuk menciptakan ribuan karya sastra dengan sentuhan kearifan lokal dan misi pelestarian budaya. Ribuan puisi diciptakan oleh Sahabat-AI, Large Language Model (LLM) open-source berkapasitas 70 miliar parameter yang dirancang khusus untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah memfasilitasi terciptanya 5.000 puisi serempak oleh karyawan Indosat dari berbagai daerah di Indonesia - IOH

JAKARTA, arikamedia.id – Di perayaan HUT ke-80 RI, teknologi kecerdasan buatan lokal dimanfaatkan untuk menciptakan ribuan karya sastra dengan sentuhan kearifan lokal dan misi pelestarian budaya. Ribuan puisi diciptakan oleh Sahabat-AILarge Language Model (LLM) open-source berkapasitas 70 miliar parameter yang dirancang khusus untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah memfasilitasi terciptanya 5.000 puisi serempak oleh karyawan Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) dari berbagai daerah di Indonesia.

Pencapaian ini mengantarkan Indosat meraih Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk aktivitas pembuatan puisi terbanyak dengan AI secara serempak

Dilengkapi layanan chat multibahasa, Sahabat-AI mampu memahami nuansa bahasa, merangkai kata, dan menghasilkan karya sastra dalam bahasa lokal seperti Jawa, Sunda, Batak, dan Bali, membuktikan bahwa AI dapat beradaptasi dengan kekayaan budaya bangsa.

Pencapaian ini mengantarkan Indosat meraih Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk aktivitas pembuatan puisi terbanyak dengan AI secara serempak – IOH

Pemecahan rekor ini merupakan simbol bagaimana teknologi dapat menjadi katalis bagi kreativitas manusia. Dengan menggabungkan kecanggihan AI dan sentuhan personal penulis, Sahabat-AI membuka ruang untuk mengekspresikan ide, melestarikan bahasa daerah, dan menghidupkan tradisi sastra dengan cara yang relevan di era digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *