“Kalau kita baca, tentu di mangrove itu sangat banyak fungsinya untuk tambang, untuk budidaya udang, kerang-kerangan dan juga spesies biota lain, baik biota laut maupun darat dan udara itu semua areanya itu di mangrove,” ujarnya.
Sehingga kalau kita bisa menjaga kualitas mangrove konservasi ini efeknya dan bersinggungannya sangat banyak dengan berbagai instansi dan berbagai komunitas yang lain.
“Perikanan, saya berharap betul-betul serius dengan hal ini, karena kita ke depan akan mencoba untuk meneliti fokus pada pulau-pulau laut, meneliti potensi desa dan pulau yang memang punya potensi perikanan dan pertanian, sehingga anak-anak kita ini mengerti bahwa jika mereka berasal dari Desa A, maka mereka tahu desa asal mereka itu punya potensi perikanannya apa? punya potensi mangrove nya apa? potensi peternakannya apa? potensi sumber daya alam yang lain itu apa?, sehingga kalau mereka kemudian masuk ke perikanan, masuk ke peternakan, pertanian, mereka bisa pulang ke kampung untuk urus kampung itu,” tukasnya.
Mereka memiliki kemampuan pada saat mereka studi di perikanan, pertanian maupun di teknik, jadi kita tidak lagi sosialisasi ke sekolah tetapi dengan riset kita terhadap potensi desa nanti akan segera dibentuk satu Pusat kajian desa dan pulau kecil untuk seluruh area pulau-pulau kita di Maluku ini, karena Pulau kita di Maluku ini 1.200 97% lebih lautnya, jadi kita hanya 2,8% daratannya.