“Hal itu bisa berupa pemberian berbagai bantuan, penggantian senjata, pengerahan baterai rudal pertahanan seperti THAAD atau Patriot, pengerahan pasukan angkatan laut dengan unit Marinir – hingga partisipasi aktif dalam pertempuran dengan cara ofensif, bukan defensif,” ujarnya.
KESEPAKATAN PENTING DI TENGAH PERSAINGAN REGIONAL
Riyadh juga telah mendesak kesepakatan dalam energi nuklir dan kecerdasan buatan di bawah rencana Visi 2030 yang ambisius untuk mendiversifikasi ekonominya dan memperkuat posisinya relatif terhadap pesaing regional.
Mendapatkan persetujuan untuk memperoleh chip komputer canggih akan sangat penting bagi rencana kerajaan untuk menjadi simpul pusat dalam AI global dan untuk bersaing dengan Uni Emirat Arab, yang pada bulan Juni menandatangani kesepakatan pusat data senilai miliaran dolar AS yang memberinya akses ke chip kelas atas.
MBS juga ingin mencapai kesepakatan dengan Washington mengenai pengembangan program nuklir sipil Saudi, bagian dari upayanya untuk melakukan diversifikasi dari minyak.
Kesepakatan semacam itu akan membuka akses ke teknologi nuklir AS dan jaminan keamanan serta membantu Arab Saudi sejajar dengan UEA, yang memiliki programnya sendiri, dan musuh tradisionalnya Iran.










