Pemimpin Saudi tersebut tengah mencari jaminan keamanan di tengah kekacauan regional dan menginginkan akses ke teknologi kecerdasan buatan serta kemajuan menuju kesepakatan mengenai program nuklir sipil.
“Ada halaman yang telah dibuka” mengenai pembunuhan Khashoggi, kata Aziz Alghashian, dosen hubungan internasional yang berbasis di Arab Saudi di Universitas Ilmu Keamanan Naif Arab.
FOKUS PADA KESEPAKATAN PERTAHANAN
Amerika Serikat dan Arab Saudi telah lama memiliki kesepakatan agar kerajaan menjual minyak dengan harga yang menguntungkan dan agar negara adidaya menyediakan keamanan sebagai gantinya.
Persamaan itu terguncang oleh kegagalan Washington untuk bertindak ketika Iran menyerang instalasi minyak di kerajaan itu pada tahun 2019. Kekhawatiran muncul kembali pada bulan September, ketika Israel menyerang Doha, Qatar, dalam sebuah serangan yang dikatakannya menargetkan anggota kelompok militan Palestina Hamas.
Setelahnya, Trump menandatangani pakta pertahanan dengan Qatar melalui perintah eksekutif. Banyak analis, diplomat, dan pejabat regional yakin Saudi akan mendapatkan hal serupa.
Arab Saudi telah mengupayakan pakta pertahanan yang diratifikasi oleh Kongres AS dalam negosiasi baru-baru ini. Namun, Washington telah menetapkan hal tersebut bergantung pada normalisasi hubungan kerajaan dengan Israel.










