Fahmi melihat jet KAAN akan menjadi tulang punggung TNI AU pada 2030 mendatang. Sedangkan pembelian jet Rafale dari Prancis akan menjadi penjaga langit pada tahun depan.
“Jadi yang penting saya kira pengawasan dan pengelolaannya yang harus diawasi dengan baik. Jangan sampai kita bisa mengadakan tapi tidak bisa memelihara dan merawat,” tambah Khairul.
Alutsista apa lagi yang dibeli Prabowo?
Sebelumnya, saat menjadi Menhan pada 2022, Prabowo juga menyepakati kontrak pembelian 42 unit jet tempur Rafale dari perusahaan Dassault Aviation senilai Rp 132 triliun.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Mohamad Tonny Harjono menyatakan, enam unit pertama diperkirakan tiba pada awal 2026.
Dalam proses pembuatan Rafale, terjadi juga kerja sama alih teknologi (ToT) dan offset antara Dassault Aviation, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Len Industri. Rafale merupakan pesawat tempur canggih generasi 4.5 yang menjadi salah satu pesawat andalan negara–negara anggota NATO.
Rafale termasuk dalam kategori pesawat omnirole sehingga mampu melakukan berbagai jenis misi mulai dari superioritas udara, pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, dan serangan anti-kapal.
Prabowo juga membeli 12 unit Mirage 2000-5, pesawat tempur bekas Angkatan Udara Qatar, senilai Rp11,8 triliun dan dua pesawat angkut Airbus A400M. Selain pesawat, Prabowo juga membeli dua kapal selam Scorpene asal Perancis, kapal perang fregat, dan beragam alutsista lainnya. *