Pertama adalah jet tempur Sukhoi buatan Rusia. Indonesia memiliki 11 unit Suhkoi Su-30 MK2 Flanker yang bergabung ke TNI sejak 2013 dan lima unit Sukhoi Su-27 yang tiba 2009. Su-27 dan Su-30 yang ditempatkan di Lanud Makassar ini tergolong generasi empat pesawat tempur jet.
Kedua adalah jet tempur F-16 Falcon buatan AS. TNI AU mengoperasikan 33 unit jet tempur seri A, B, C dan D ini sejak 1988. Selama 32 tahun di TNI-AU, pengadaan F-16 Falcon ini dilakukan secara tambal sulam dan kini akan memasuki masa pensiun.
Ketiga adalah satu skadron jet tempur ringan Hawk-200 buatan British Aerospace, Inggris. Selain dioperasikan sebagai jet tempur taktis, BAE Hawk-200 ini juga menjadi ajang latihan sebelum para pilot TNI-AU “dipromosikan” ke skadron F-16 Falcon.
Sekjen Kementerian Pertahanan, Marsekal Madya TNI Donny Ermawan Taufanto, mengatakan mayoritas pesawat tempur yang dimiliki Indonesia sudah berusia lebih dari 20 tahun, sehingga perlu pengadaan untuk memperkuat armada udara.
Donny menjelaskan, Indonesia saat ini mengandalkan 33 pesawat F-16 AM, BM, C dan D, yang sudah berusia lebih dari 30 tahun. Kemudian 16 pesawat Sukhoi 27 dan 30 dengan usia hampir 20 tahun sebagai pesawat tempur utama.