BeritaDaerahUtama

PSN ANP-LIN Tidak Dilanjutkan, Buat Ketidakpastian Iklim Investasi di Maluku

13
×

PSN ANP-LIN Tidak Dilanjutkan, Buat Ketidakpastian Iklim Investasi di Maluku

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Ikan - Eco Nusa

Mantan Rektor Universitas Iqra Buru Dr.Ir. Ishak Tan, M.Si, mengatakan, kabar tentang ketidakjelasan kelanjutan dua rencana projek strategis nasional yang akan diimplementasikan di Maluku yaitu ANP dan LIN memang menimbulkan ketidakpastian. Kondisi ini secara psikologis akan berdampak kepada keragu-raguan dan ketidakpastian iklim investasi di Maluku.

Diungkapkan, pada saat sedang berjuang untuk memasarkan keunggulan komparatif sumber daya alam yang dimiliki, Maluku dihadapkan kepada ketidakpastian kepercayaan publik tentang kemampuan menghadirkan investasi strategis yang memiliki daya ungkit terhadap pembangunan ekonomi Maluku.

Menurutnya, dalam hal rencana pembangunan ANP dan LIN, sebaiknya bisa diupayakan beberapa opsi lokasi implementasi projek, tidak saja di pulau Ambon, akan tetapi juga bisa di bagian wilayah Maluku lainnya dengan pertimbangan plus minusnya.

“Publik dan pebisnis akan menaruh penilaian bahwa Maluku tidak kondusif untuk berinvestasi. Banyak faktor pemicu yang berujung pada pengambilan kesimpulan penilaian seperti itu. Kualitas perencanaan, kelayakan ekonomi, transparansi, optimalisasi layanan birokrasi, merupakan sebagian deretan infrastruktur lunak yang diperlukan untuk mampu menghadirkan investasi strategis,” kata Ishak dalam opininya di mediaonline Sentana baru-baru ini.

Kata Ishak, jika pemberitaan tentang rencana implementasi projek ANP dan LIN masih terus mengambang, pemerintah daerah Provinsi Maluku harus segera mengambil langkah menanyakan secara tertulis serta menghubungi kementerian terkait untuk berkoordinasi.

Sementara itu, menurut Gubernur Maluku terpilih, Hendrik Lewerissa, pentingnya fokus pada hilirisasi sektor perikanan untuk mengoptimalkan potensi perikanan yang dimiliki Maluku, menggantikan istilah LIN yang sering kali diasosiasikan dengan konsep lumbung pangan seperti di Jawa.

Baca Juga  Kemenpar diharap buat "blue print" bagi desa peraih penghargaan dunia

“Hilirisasi perikanan merupakan pendekatan yang lebih strategis karena tidak hanya berkaitan dengan pengelolaan sumber daya laut, tetapi juga membangun industri yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan,” tandasnya saat konferensi pers di Hotel Santika, Senin, 27 Januari 2025.

Dengan potensi perikanan kita tetap akan memfokuskan energi kita untuk memastikan sektor perikanan ini dikelola secara maksimal. Nomenklatur LIN itu kita perlahan-lahan ganti dengan hilirisasi sektor perikanan. Sebab kalau LIN kadang-kadang asosiasi berpikir orang itu memang menganalogikan seperti lumbung padi di Jawa. (AM-29)  

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *