“Selain Indonesia, ada banyak perusahaan Asia seperti dari China, Korea, Taiwan, dan lainnya. Karena ekonominya tinggi, mereka membutuhkan banyak LNG,” kata Ueda dalam peresmian tahapan desain teknis proyek gas Lapangan Abadi, di Jakarta Selatan, Kamis, 28 Agustus 2025.
Untuk kebutuhan domestik, tiga BUMN telah ditetapkan sebagai calon offtaker, yakni PT PLN (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dan PT Pupuk Indonesia (Persero). INPEX sudah menandatangani heads of agreements (HoA) dengan ketiga perusahaan tersebut.
Ueda juga menegaskan komitmen INPEX untuk melibatkan masyarakat lokal, terutama warga Maluku. Salah satunya melalui program pelatihan vokasi guna menyiapkan tenaga kerja lokal yang dapat terserap saat konstruksi dimulai.
“Kami ingin masyarakat lokal bisa terlibat langsung dan merasakan manfaat melalui kesempatan kerja,” ujar Ueda. Ia menambahkan, selama masa konstruksi, proyek akan membutuhkan lebih dari 10 ribu pekerja tambahan di kawasan Saumlaki, yang saat ini masih memiliki keterbatasan infrastruktur dasar.
Selain itu, INPEX bersama pemerintah daerah berencana membangun fasilitas pendukung di Pulau Yamdena, termasuk jalan akses, listrik, dan sarana perumahan untuk mendukung ribuan pekerja yang akan ditempatkan di lokasi proyek. *** Sumber : TEMPO.CO.