
Ia menyebutkan bahwa tema yang di ambil menunjuk pada kekhasan geografis kita di Maluku sebagai daerah kepulauan. Provinsi Maluku meliputi 8 gugusan pulau yang membentang di antara Pulau Buru di bagian barat, Kepulauan Aru di bagian timur hingga Maluku Barat Daya di bagian selatan.
Kemudian kondisi geografis di Maluku mengakibatkan kebutuhan masyarakat yang berbeda terhadap teknologi bila dibandingkan dengan wilayah kontinental seperti misalnya Pulau Jawa.
“Tidak banyak yang pernah menggunakan transportasi speedboat. Tidak banyak yang tahu tentang mesin tempel tapi di Maluku, hampir semua orang sudah pernah menumpang speedboat, atau menumpang katinting,” ungkapnya.
Dengan demikian lulusan Polnam harus bisa membantu pemilik speedboat untuk pemeliharaan dan perbaikan speedboat, lada juga pulau-pulau kecil yang tidak memiliki akses terhadap listrik maka Politeknik Negeri Ambon harus bisa membantu masyarakat mendapatkan listrik secara mandiri lmenggunakan tenaga surya misalnya, atau tenaga air (mikrohidro).
Tak hanya itu dikatakan membangun Maluku harus berdasarkan kekhasan geografis yang merupakan visi Polinam, sudah cukup lama Provinsi Maluku terus tertinggal.
Polnam terus berupaya untuk menjawab kebutuhan masyarakat tersebut melalui pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dengan sumber daya yang terbatas tetapi sudah cukup banyak yang dilakukan.