Sebagian dari mereka menuduh terjadi pembungkaman terhadap Sukatani mengingat kasus kritik terhadap kepolisian yang berujung “pembungkaman” bukan terjadi sekali.
Pegiat HAM khawatir kasus-kasus serupa akan terus berulang jika kepolisian alergi kritik.
Apalagi tingkat kepercayaan publik terhadap polisi mengalami fluktuasi dalam sejumlah survei.
Titik nadirnya saat kasus Ferdy Sambo merebak pada 2022 silam.
Bagaimana polemik band Sukatani menyebar di media sosial? Sejauh mana memengaruhi citra kepolisian. Apakah polemik ini akan menjadi kasus terakhir?
Apa perkembangan terbaru kasus band Sukatani?
Sukatani menyampaikan kondisi mereka, “Sudah membaik dan berada pada ruang yang lebih aman”.
Dua personel kelompok musik bergenre punk, Muhammad Syifa Al Ufti atau Electroguy (gitaris) dan Novi Chitra Indriyaki atau Twister Angel (vokalis) sebelumnya menarik lagu “Bayar, Bayar, Bayar” dari semua platform musik. Mereka juga meminta para pendengar menghapus lagu tersebut dari media sosial.
Electroguy dan Twister Angel meminta maaf pada Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Korps Bhayangkara atas lagu berlirik satire yang ditujukan pada “oknum” polisi yang memungut uang dalam layanan publik, Kamis (20/02). Penarikan lagu dan permintaan maaf ini memicu kemarahan warganet yang menduga langkah Sukatani Band karena adanya intimidasi.