BeritaNasionalSeni & BudayaTNI dan POLRIUtama

Polemik lagu ‘Bayar, Bayar, Bayar’ band Sukatani – Apakah ini akhir ‘pembungkaman’ kritik terhadap polisi?

31
×

Polemik lagu ‘Bayar, Bayar, Bayar’ band Sukatani – Apakah ini akhir ‘pembungkaman’ kritik terhadap polisi?

Sebarkan artikel ini
Vokalis band Sukatani, Novi Chitra Indriyati, menyanyikan lagu hitnya saat tampil pada konser Crowd Noise di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (23/02) malam. Band yang berasal dari Purbalingga tersebut menyanyikan sebanyak enam lagu. - ANTARA

BAND SUKATANI kembali naik panggung setelah lagu mereka berjudul “Bayar, Bayar, Bayar” menjadi polemik. Dua personelnya, Electroguy (gitaris) dan Twister Angel (vokalis), tampil pada konser Crowd Noise di Tegal, Jawa Tengah, Minggu malam (23/02).

Penonton tampak girang dengan aksi panggung Sukatani dan meminta agar lagu “Bayar, Bayar, Bayar” dimainkan.

Tapi, sampai acara berakhir, lagu itu tidak diputar.

“Terima kasih buat kalian semua. Berkat kalian kami bisa tampil di sini. Terima kasih,” ujar Electroguy dari atas panggung seperti dikutip Kompas.com.

Electroguy (kanan) dan Twister Angel (kiri) memainkan lagu saat tampil pada konser Crowd Noise di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (23/2/2025) malam. FOTO ANTARA

Dua personel Sukatani, band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, enggan meladeni permintaan wawancara dari awak media.

Sehari sebelumnya, pada Sabtu (22/02), kelompok musik ini menyampaikan melalui akun Instagram @sukatani.band bahwa “kondisi kami sudah membaik”.

Baca Juga  DPRD Kota Ambon akan Menggelar Expo Meriahkan HUT RI ke-80

Beberapa hari terakhir, dukungan untuk band Sukatani terus mengalir setelah mereka mencabut lagu “Bayar, Bayar, Bayar” yang mengkritisi “oknum” polisi dari platform musik berbayar.

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo membuat klaim ada miskomunikasi dan menawarkan band ini sebagai duta Polri.

Bupati Purbalingga pun menawarkan salah satu personel Sukatani kembali menjadi guru setelah dipecat dari sekolah. Namun, tawaran tersebut tidak bisa mengubah sentimen warganet di media sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *