Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa mengakui potensi EBT seperti tenaga surya dan biomassa disebut sangat besar dan belum tergarap optimal.
“Kami ingin Maluku tidak hanya terang, tapi juga menjadi contoh wilayah timur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” katanya.
Diketahui, adapun PLTP Tulehu 2×10 MW kini tengah dalam tahap pengadaan oleh PLN dan ditargetkan COD pada 2031. Selain itu, terdapat potensi panas bumi di Banda Baru di Pulau Seram yang dapat dikembangkan menjadi PLTP 25 MW sesuai dengan hasil survei oleh Badan Geologi dan akan ditawarkan dalam market sounding oleh Ditjen EBTKE pada bulan April 2025.
Saat ini, sistem kelistrikan di Provinsi Maluku masih sangat bergantung pada pembangkit berbasis energi fosil. Berdasarkan data tahun 2024, total kapasitas pembangkit listrik di wilayah ini mencapai 409 MW.
“Bagi saudara-saudara kita yang memang desanya belum ada listrik, saya sudah minta kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan dan Kementerian ESDM untuk segera melakukan program listrik masuk desa supaya kita bisa bekerja sama dengan PLN. Itu menjadi program dan perintah Presiden Prabowo agar memastikan semua rakyat harus mendapatkan fasilitas listrik,” tandas Bahlil.