AMBON, arikamedia.id – Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Provinsi Maluku mencakup PLTP Wapsalit 20 MW di Pulau Buru dan PLTP Tulehu 2×10 MW di Pulau Ambon. PLTP Wapsalit 20 MW saat ini masih dalam tahap eksplorasi oleh pengembang swasta dan ditargetkan mulai operasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada 2028.
“Saya sudah masukkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik RUPTL (PLN), supaya apa? Tidak lagi tergantung pada solar. Tidak lagi tergantung pada batubara. Jadi begitu ada mesin-mesin pembangkit yang sudah tua, yang diesel, langsung diganti pada Energi Baru Terbarukan (EBT), sebagai bentuk dari concern pemerintah untuk menyediakan EBT sebagai konsensus internasional,” ujar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai meninjau Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengaturan Beban (UP3B) di Kota Ambon, Provinsi Maluku beberapa waktu lalu.
Sedangkan mengenai listrik masuk desa, Bahlil juga meminta Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu untuk mempercepat program listrik desa bagi ratusan desa di Maluku yang belum mendapat aliran listrik.
Bahlil juga meminta kepada PT PLN (Persero) untuk segera memberikan akses kelistrikan di daerah tersebut. Ini sebagai respon cepat pemerintah dalam mewujudkan energi yang adil dan merata di seluruh pelosok Indonesia.