General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula menjelaskan bahwa suplai listrik di lima pulau ini berasal dari lima pembangkit listrik dengan sistem isolated di masing-masing pulau tersebut, yakni Pulau Ay dengan daya mampu 200 kW, Pulau Hatta (215 kW), Pulau Rhun (120 kW), Pulau Sjahrir (40 kW), dan Pulau Buano dengan kapasitas sebesar 720 kW.
Keberhasilan penyaluran listrik ini tambahnya, tak lepas dari dukungan penuh para pemangku kepentingan yang ikut berjuang dalam memastikan nyala listrik di lima pulau tersebut.
Lebih lanjut kata Awat, hadirnya listrik 24 jam dari PLN, tentunya diharapkan dapat membantu masyarakat dalam beraktivitas dan beribadah dengan lebih khusyuk dan nyaman selama Bulan Ramadan.
Salah satu warga Dusun Pulau Sjahrir, Kabupaten Maluku Tengah, Malik La Taralaga, mengungkapkan rasa syukurnya atas hadirnya listrik PLN yang kini menyala 24 jam penuh di wilayahnya.
Ia berharap keberadaan listrik dapat memudahkan masyarakat dalam beraktivitas serta meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Kesejahteraan masyarakat menjadi meningkat, anak-anak dapat belajar di malam hari lebih lama lagi, dan aktivitas rumah tangga pun dapat dilakukan dengan lebih semangat. Terima kasih PLN untuk kebaikannya, kami sangat senang dan bersyukur,” ungkapnya.