“Mengorbankan kader demi kepentingan pribadi dan golongan, itulah Ketua DPD Golkar Maluku, jadi itu biasa dalam dinamika politik. Makanya wajar jika Golkar jadi talamburang (berantakan-Red) di perhelatan Pilgub Maluku kali ini,” kata kader dan simpatisan Partai Golkar yang tidak ingin namanya ditulis.
Kendati demikian kader Golkar ini berharap seluruh kader dan simpatisan bisa berpikir jernih dalam memilih pemimpin Maluku ke depan.
Diingatkannya hati-hati dengan pemberian uang yang hanya 500 ribu sesaat dalam sebulan pun belum tentu memenuhi kebutuhan ekonomi, namun tidak sejahtera selama 5 tahun.
“Pembangunan berkelanjutan tidak ditentukan dengan pemberian uang 500 ribu. Akhlak dan moral lah yang menentukan kita hidup sejahtera selamanya,” terangnya. (AM-29)