Scroll untuk baca artikel
Link Banner
Link Banner
BeritaNasionalPemerintahanUtama

Permintaan Luhut agar demokrasi tidak merusak ‘budaya santun’ dipertanyakan pengamat – ‘Demokrasi memang berisik, kalau tidak itu otoriter’

43
×

Permintaan Luhut agar demokrasi tidak merusak ‘budaya santun’ dipertanyakan pengamat – ‘Demokrasi memang berisik, kalau tidak itu otoriter’

Sebarkan artikel ini
Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan mantan Presiden Joko Widodo saat menghadiri peluncuran proyek Danantara, di Jakarta, 24 Februari 2025.
Aktivis memegang spanduk selama protes menentang revisi Undang-Undang (UU) TNI di Surabaya, Jawa Timur pada 24 Maret 2025.

Jawa Timur pada 24 Maret 2025.

Silvanus mengingatkan masukan dari para pengamat seharusnya menjadi bagian dari dialog yang lebih luas untuk meningkatkan kinerja pemerintah.

BBC News Indonesia sudah berupaya menghubungi pihak DEN dan Kantor Komunikasi Kepresidenan untuk meminta tanggapan lebih lanjut, tetapi hingga berita ini diturunkan belum ada respons dari yang bersangkutan.

Pada Februari 2025, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, mengatakan Presiden Prabowo mendengarkan semua kritikan dan masukan yang disampaikan.

Apa yang dikatakan Luhut tentang ‘sopan santun’ dan pengamat yang mengkritisi pemerintah?

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau agar demokrasi jangan sampai “merusak budaya sopan santun”.

Luhut menyampaikan kritikannya itu kepada para wartawan setelah bertemu dengan Jokowi di kediaman mantan presiden itu di Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, pada Senin (31/03).

Baca Juga  PKS Maluku Umumkan Kepengurusan Baru, Targetkan Peningkatan Kursi dan Kepala Daerah

Kunjungannya dilakukan bertepatan dengan momen perayaan Idulfitri 1446 Hijriah.

“Saya hanya titip satu di bulan Ramadan yang selesai hari ini: Kita semua supaya memelihara budaya santunnya, ramah-tamahnya Indonesia,” ujar Luhut sebagaimana dilaporkan Kompas.com.

“Demokrasi itu betul, tapi jangan demokrasi itu jadi merusak budaya sopan santun kita. Berbicara, berbahasa dan tidak menghormatin orang-orang yang sudah berkarya buat negeri ini. Kemudian berburuk sangka dengan cepat.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *