Scroll untuk baca artikel
Link Banner
Link Banner
BeritaNasionalPemerintahanUtama

Permintaan Luhut agar demokrasi tidak merusak ‘budaya santun’ dipertanyakan pengamat – ‘Demokrasi memang berisik, kalau tidak itu otoriter’

43
×

Permintaan Luhut agar demokrasi tidak merusak ‘budaya santun’ dipertanyakan pengamat – ‘Demokrasi memang berisik, kalau tidak itu otoriter’

Sebarkan artikel ini
Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan mantan Presiden Joko Widodo saat menghadiri peluncuran proyek Danantara, di Jakarta, 24 Februari 2025.

Sentilan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan terhadap para pengamat yang disebutnya “membuat keruh” dan imbauannya agar demokrasi tidak merusak budaya sopan santun dinilai sebagai “pembunuhan karakter” dan menunjukkan pemerintah semakin antikritik.

Selepas pertemuannya dengan Jokowi di Solo, Jawa Tengah pada Senin (31/03), Luhut menekankan pentingnya menjaga sopan santun dalam berdemokrasi.

Dia juga mengeklaim adanya pengamat-pengamat yang berbicara “tanpa data yang jelas” dan “membuat keruh” sehingga mempersulit pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Namun menurut Guru Besar di Departemen Politik Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, Amalinda Savirani, gaya “sopan santun” yang dimaksud penguasa justru menghilangkan pesan utama.

“Yang dianggap ‘tidak sopan’ di sini adalah bicara langsung ke inti persoalan,” ujarnya.

Baca Juga  Tata Aset Daerah, Terminal Transit Passo yang Terbengkalai Belasan Tahun akan Jadi Balai Kota Ambon 

Sementara, pakar komunikasi politik dari Universitas Multimedia Nusantara, Silvanus Alvin, mengatakan, sebaliknya budaya “sopan santun” sejatinya belum ditunjukkan sejumlah pejabat pemerintahan, dikutip dari BBC Indonesia.

“Sebagai contoh, misalnya ungkapan ‘Ndas-mu’ [oleh Presiden Prabowo di depan umum], komentar kepala babi ‘dimasak saja’ [oleh Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, tentang kepala babi yang dikirim ke redaksi Tempo], dan sebagainya. [Semua ini] belum mencerminkan hal tersebut,” kata Silvanus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

PRESIDEN Volodymyr Zelensky menegaskan Ukraina akan terus berjuang demi kebebasan sampai tercapai perdamaian yang adil. Pesan itu ia sampaikan dalam pidato peringatan Hari Kemerdekaan ke-34 Ukraina, Minggu (24/8)….