Dalam konteks tersebut, organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan hadir sebagai jembatan yang mampu meredam potensi gesekan, sekaligus memperkuat solidaritas sosial.
Kehadiran mereka dalam kegiatan lintas agama, dialog lintas komunitas, dan kolaborasi sosial menjadi bukti bahwa pemuda Ambon memahami betul nilai persaudaraan sebagai fondasi utama kehidupan masyarakat.
Lebih dari itu, pemuda memiliki kemampuan untuk membaca perkembangan zaman mulai dari isu digital, penyebaran hoaks, degradasi moral generasi muda, hingga tantangan ekonomi dan sosial yang timbul akibat perkembangan teknologi.
Di sinilah mahasiswa dan pemuda Ambon menjadi benteng yang tak hanya bergerak secara fisik, tetapi juga secara intelektual. Mereka menjawab tantangan era modern dengan kreativitas, inovasi, dan pendekatan yang relevan dengan konteks kekinian.
Namun, peran besar ini menuntut konsistensi. Pemuda dan mahasiswa harus terus mengasah kemampuan kepemimpinan, memperkuat nilai moral, dan menjaga integritas agar benar-benar mampu menjadi teladan bagi masyarakat.
Organisasi kemahasiswaan tidak boleh sekadar berorientasi pada event, tetapi harus menjadi ruang pembinaan karakter dan pemikiran.










