Ambil misalnya lain menurutnya, seperti di desa Tawiri ada digital size page artinya informasi desa bukan pakai papan tulis lagi setiap warga desa bisa lihat di situ contohnya di Bandara.
“Jadi yang dibutuhkan adalah program yang tadi dibilang kalau misalnya kita mau mempengaruhi orang itu dari mana ya dari programnya,” pungkasnya.
Terus apa bedanya kita dengan vokasi kita di dunia akademik kan program ini ada dua sekarang di pendidikan tinggi yaitu Pendidikan Tinggi Akademik (PTA) dan pendidikan tinggi vokasi. Pendidikan vokasi itu ada di Polnam.
Jadi bebernya, yang harapannya bisa menyelesaikan apa yang ada di dunia industri atau dunia pendidikan makanya di kurikulum kita program yang sifatnya diharapkan bisa mengakomodir apa dari kurikulum ini.
“Kita pertama sekali itu bisa ada kurikulumnya itu ada skil kerja siap usaha analis itu yang pertama harus dilakukan. Begitu pula SMK SMK sekarang sudah punya pelatihan sendiri dari pendidikan vokasi,” tuturnya. (AM-29)