W. Tomson Pemerhati Sosial dalam group WA ‘Cinta Maluku’ menyebutkan, penundaan Event Nasional menunjukan ketidakmampuan Gubernur Memanfaaatkan Momentum.
Beragam komentar publik menyikapi surat tersebut, ada yang merasa sangat tepat surat penundaan tersebut lantaran keadaan daerah sedang mengalami pemangkasan anggaran.
Tetapi jika dicermati dan di tela’ah dengan bijak isi dari surat tersebut, dimana pada point pertama tertera dengan jelas persoalan Transportasi dan akomodasi, yang seharusnya bukanlah suatu alasan yang tepat untuk menundan ivent Nasional yang sangat besar tersebut.
Jika networking kepala daerah (gubernur) mampu dijalankan dengan baik maka tidak ada yang mustahil, semua ruang bisa dijangkau. Pemprov bisa menggandeng PT PELNI maupun TNI AL untuk mengatasi persoalan tersebut.
Belajar lagi pada sail banda dimana persoalan transportasi dan akomodasi dapat di atasi dengan baik, hotel hotel terapung dihadirkan.
Sebab event Kemah Bela Negara tahun 2025 jika di tunda maka menjadi kerugian besar bagi Maluku, bukan hanya sebatas ruang meningkatkan kesadaran bela negara, kepedulian sosial, dan kualitas sumber daya manusia, tetapi momentum tersebut jika di manfaatkan dengan baik maka bisa juga menjadi sarana buat Maluku mempromosikan potensi pariwisata laut , darat dan budaya bagi daerah 3T, terkhusus bagi sektor pariwisata kabupaten MBD. (AM-29)