Sambungnya, salah satu misinya landasan transformasi adalah supremasi hukum, stabilitas dan ketangguhan diplomasi, ketahanan sosial budaya dan ekologi.
Sedangkan Visi RPJDP 2025 – 2045 lanjutnya, adalah maluku maju, inklusif dan berkelanjutan berbasis sumber daya kelautan.
Lebih jauh pungkas Lailossa, landasan transformasinya adalah mewujudkan keamanan daerah tangguh, demokrasi substansial dan stabilitas ekonomi daerah, mewujudkan ketahanan sosial budaya dan ekologi.
“Rencana pengembangan sumber daya alam (SDA) provinsi Maluku sentra pangan ada di Namlea, Namrole, Piru. Industri kelapa di Masohi, Bula, Pengembangan Pariwisata Banda, maritime science dan technopark dan industri galangan kapal ada di kota Ambon,” tukasnya.
Pengembangan komoditas TCT Lailossa menandaskan, ada di Tual, Industri rumput laut ada di Langgur dan Dobo, industri petrokimia ada di Saumlaki da di Tiakur yaitu SKPT Moa dan Saumlaki.
“Sumber Daya Manusia (SDM) Maluku masa depan 2025 – 2045, adalah SDM yang melek teknologi, kompetitif, inovatif, dan produktif. Memiliki kemampuan pengetahuan yang mumpuni, dalam pengelolaan SDA, tata kelola pemerintahan dan pengambilan keputusan,” tandasnya.
Strategi kemitraan kolaborasi pengembangan SDM berbasis SDA diungkapkannya, butuh jaringan inovasi penelitian, kemitraan dalam pendidikan yaitu perusahaan, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), BUMN/BUMD,NGO dan lain-lain.